Berjabat tangan sudah menjadi kebiasaan yg dilakukan diberbagai negara termasuk di indonesia sendiri, bahkan jabat tangan dalam dunia bisnis sudah menjadi etika yg dilakukan para pebisnis dengan rekan kerjanya. bahkan jabat tangan bukan hanya dilakukan oleh orang yg saling mengenal tetapi juga bagi mereka yg belum saling mengenal dianjurkan untuk berjabat tangan agar kondisi pertemuan bisa mencair.
Berjabat tangan sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW sesuai dengan hadits riwayat dibawah ini
- Diampuni dosa-dosanya. Rasulullah bersabda: “Tidaklah dua orang muslim bertemu kemudian berjabat tangan melainkan telah diampuni dosa-dosa keduanya sebelum mereka berdua berpisah.” (HR. at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albany).
- Dikabulkan doanya. Hal ini sesuai dengan hadits: “Tidaklah dua orang muslim bertemu kemudian salah satu di antara keduanya memegang tangan temannya (berjabat tangan) melainkan kewajiban bagi Allah untuk mengabulkan doa keduanya dan tidaklah kedua tangan mereka berdua berpisah hingga dosa-dosa keduanya diampuni.” (HR. Imam Ahmad dalam musnadnya dan beliau berkata: Hasan lighoirihi).
Bahkan Secara Ilmiah terdapat beberapa manfaat jabat tangan, seperti yang disebutkan dalam laporan yang dimuat dalam ‘Journal of Cognitive Neuroscience.’ Para peneliti mencoba menukan jawaban tentang pengaruh yang terjadi pada koneksi saraf akibat jabat tangan.dan ternyata hasilnya ketika kita berjabat tangan otak akan memproduksi hormon kebahagian atau endorfin yg memberikan rasa bahagia ketika bertemu dan berjabat tangan dengan orang lain.
Selain Florin Dolcos dari Beckman Institute menemukan bahwa berjabat tangan sebelum melakukan interaksi sosial akan meningkatkan dampak positif sekaligus mengurangi dampak negatif dalam pergaulan.
“Kami menemukan bahwa berjabat tangan tidak hanya meningkatkan efek positif dalam berinteraksi, tetapi juga mengurangi kesan negatif." kata Dolcos seperti dilansir Science Blog.
Menurutnya, seringkali terjadi kesalahan dalam interaksi sosial kita. Dengan berjabat tangan ,maka kita dapat meredam dampak negatif dari kesalahpahaman yang mungkin terjadi.dan mampu meredam permasalahan dan memulihkan situasi psikologis antar person.
Editor: Agus Setiawan
(Berbagai Sumber)
0 komentar:
Posting Komentar